Mata kuliah : Pengantar Geofisika
Dosen :
Ayusari Wahyuni S.si. M.Sc
MAKALAH
BUMI, BENTUK BUMI,
UKURAN BUMI, KOMPOSISI BUMI
DAN BAGIAN BUMI
NAMA : ASNA
NIM : 60400114027
KELAS : B FISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN
TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
ALAUDDIN MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Assalamu
Alaikum Wr.Wb
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah yang berjudul “BUMI,
BENTUK, UKURAN, BAGIAN DAN KOMPOSISI dengan sebaik-baiknya berdasarkan
waktu yang di telah di tentukan. .
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalampembuatanmakalahini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapatmemperbaikimakalahini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupuninpirasi baik kepada pembaca maupun pendengar pembaca.
Samata-Gowa 01 april 2016
Penyusun
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalampembuatanmakalahini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapatmemperbaikimakalahini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupuninpirasi baik kepada pembaca maupun pendengar pembaca.
Samata-Gowa 01 april 2016
Penyusun
A S N A
60400114027
BAB II
BUMI, BENTUK BUMI,
UKURAN BUMI, KOMPOSISI BUMI
DAN BAGIAN BUMI
A.
Kelahiran
Bumi
Bumi dilahirkan 4,5 milyar tahun yang
lalu. Menurut ceritanya, tata surya kita yang bernama Bima Sakti, terbentuk
dari kumpulan debu di angkasa raya yang dalam proses selanjutnya tumbuh menjadi gumpalan bebatuan dari mulai yang
berukuran kecil hingga ke ukuran asteroid sebesar ratusan kilometer. Bebatuan
angkasa tersebut selanjutnya saling bertabrakan, dimana awalnya tabrakan yang
terjadi masih lambat. Akibat adanya gaya gravitasi, bebatuan angkasa yang
saling bertabrakan itu saling menyatu dan membentuk suatu massa batuan yang
kemudian menjadi cikal bakal (embrio) bumi. Lama kelamaan dengan semakin
banyaknya bebatuan yang menjadi satu tersebut, embrio bumi tumbuh semakin
besar.
Sejalan dengan semakin berkembangnya
embrio bumi tersebut, semakin besar pula gaya tarik gravitasinya sehingga
bebatuan angkasa yang ada mulai semakin cepat menabrak permukaan embrio bumi
yang sudah tumbuh semakin besar itu. Akibat tumbukan2 yang sangat dahsyat
tersebut timbulah ledakan2 yang sudah pasti sangat dahsyat pula yang
mengakibatkan terbentuknya kawah2 yang sangat besar dan pelepasan panas secara
besar2an pula.
Laut sendiri menurut sejarahnya
terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu, dimana awalnya bersifat sangat asam
dengan air yang mendidih (dengan suhu sekitar 100C) karena panasnya bumi pada
saat itu. Asamnya air laut terjadi karena saat itu atmosfer bumi dipenuhi oleh
karbon dioksida. Keasaman air inilah yang menyebabkan tingginya pelapukan yang
terjadi yang menghasilkan garam-garaman yang menyebabkan air laut menjadi asin
seperti sekarang ini. Pada saat itu, gelombang tsunami sering terjadi karena
seringnya asteroid menghantam bumi. Pasang surut laut yang terjadi pada saat
itu bertipe mamut alias ‘ruar biasa’ tingginya karena jarak bulan yang begitu
dekat dengan bumi.
Sebelum kita lanjutkan pembahasannya,
ada satu pertanyaan yang mengganjal yang perlu diajukan di sini, yaitu “dari
mana air yang membentuk lautan di bumi itu berasal?” Itu pertanyaan yang sukar
dijawab, dan para ahli sendiri memiliki beberapa versi tentang hal itu. Salah
satu versi yang pernah saya baca adalah bahwa pada saat itu, bumi mulai
mendingin akibat mulai berkurangnya aktivitas vulkanik, disamping itu atmosfer
bumi pada saat itu tertutup oleh debu-debu vulkanik yang mengakibatkan
terhalangnya sinar matahari untuk masuk ke bumi. Akibatnya, uap air di atmosfer
mulai terkondensasi dan terbentuklah hujan. Hujan inilah (yang mungkin berupa
hujan tipe mamut juga) yang mengisi cekungan-cekungan di bumi hingga
terbentuklah lautan.
Secara perlahan-lahan, jumlah karbon
dioksida yang ada diatmosfer mulai berkurang akibat terlarut dalam air laut dan
bereaksi dengan ion karbonat membentuk kalsium karbonat. Akibatnya, langit
mulai menjadi cerah sehingga sinar matahari dapat kembali masuk menyinari bumi
dan mengakibatkan terjadinya proses penguapan sehingga volume air laut di bumi
juga mengalami pengurangan dan bagian-bagian di bumi yang awalnya terendam air
mulai kering. Proses pelapukan batuan terus berlanjut akibat hujan yang terjadi
dan terbawa ke lautan, menyebabkan air laut semakin asin.
Pada 3,8 milyar tahun yang lalu, planet
bumi mulai terlihat biru karena laut yang sudah terbentuk tersebut. Suhu bumi
semakin dingin karena air di laut berperan dalam menyerap energi panas yang
ada, namun pada saai itu diperkirakan belum ada bentuk kehidupan di bumi.
Kehidupan di bumi, menurut para ahli, berawal dari lautan (life begin in the
ocean). Namun demikian, masih merupakan perdebatan hangat hingga saat ini kapan
tepatnya kehidupan awal itu terjadi dan di bagian lautan yang mana? apakah di
dasar laut ataukah di permukaan? Hasil penemuan geologis pada tahun 1971 pada
bebatuan di Afrika Selatan (yang diperkirakan berusia 3,2 s.d. 4 milyar tahun)
menunjukkan adanya fosil seukuran beras dari bakteri primitif yang diperkirakan
hidup di dalam lumpur mendidih di dasar laut.
Di dalam al-Qur’an Allah SWT menjelaskan
tentang penciptaan langit dan bumi yang di jelaskan dalam surah Al-A’raf ayat
54 yang berbunyi :,
إِنَّ
رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ
ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْش ِ
Artinya :
Sesugguhnya Tuhan kalian, yaitu Allah, Dialah yang
menciptakan langit dan bumi dalam 6 hari, kemudian Dia beristiwa di atas Arsy.
(QS. al-A’raf: 54).
Allah juga
berfirman di surat al-Furqan,
وَلَقَدْ
خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ
وَمَا مَسَّنَا مِنْ لُغُوب ٍ
Artinya :
Sungguh Aku telah menciptakan langit dan bumi serta
segala yang ada diantara keduanya dalam 6 hari, dan Aku tidak merasa capek.
(QS. Qaf: 38
Berikut teori tentang proses lahirnya Bumi:
1. Teori
Ledakan Besar
Konon, Matahari punya teman berupa
Bintang. Bintang tersebut meledak dan menyisakan bahan-bahan yang kemudian
mengelilingi Matahari. Bahan-bahan itulah yang kemudian membentuk
planet-planet, termasuk Bumi.
2. Teori
Pasang Surut
Matahari hampir berbenturan dengan
sebuah Bintang. Benturan yang nyaris terjadi itu menyebabkan beberapa gas di
bagian permukaan Matahari tertarik keluar. Gas-gas tersebut pecah dan menjadi
bagian-bagian yang kemudian disebut planet.
3. Teori
Awan Gas
Mulanya, Tata Surya merupakan awan gas
yang berputar sangat cepat. Perputaran awan gas melepaskan cincin-cincin gas,
yang juga berputar sangat cepat. Lama-kelamaan, cincin-cincin gas terbentuk
menjadi planet-planet.
Dalam perkembangannya, planet bumi terus
mengalami proses secara bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini.
Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu:
a. Awalnya
bumi masih merupakan planet homogeny dan belum mengalami pelapisan atau
perbedaan unsure.
b. Pembentukan
perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material
besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat
jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
c. Bumi
terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel
luar, dan kerak bumi.
B.
Pengertian
Bumi
Bumi merupakan planet tempat tinggal
seluruh makhluk hidup beserta isinya. Sebagai tempat tinggal makhluk hidup,
bumi tersusun atas beberapa lapisan bumi, bahan-bahan material pembentuk bumi,
dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Bentuk permukaan bumi
berbeda-beda, mulai dari daratan, lautan, pegunungan, perbukitan, danau,
lembah, dan sebagainya.
Bumi sebagai salah satu planet yang
termasuk dalam sistem tata surya di alam semesta ini tidak diam seperti apa
yang kita perkirakan selama ini, melainkan bumi melakukan perputaran pada
porosnya (rotasi) dan bergerak mengelilingi matahari (revolusi) sebagai pusat
sistem tata surya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya siang malam dan
pasang surut air laut. Oleh karena itu, proses terbentuknya bumi tidak terlepas
dari proses terbentuknya tata surya kita.
Berdasarkan Theory Big Bang, proses
terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya
terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran yang di
lakukannya tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke
luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu
saat gumpalan kabut raksasa itu meledak
dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan
nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula
tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk
sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi
mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan
memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk
planet bumi.
C.
Bentuk
Bumi
Bentuk planet Bumi sangat mirip dengan
bulatan gepeng (oblate spheroid), sebuah bulatan yang tertekan ceper pada
orientasi kutub-kutub yang menyebabkan buncitan pada bagian katulistiwa.
Buncitan ini terjadi karena rotasi bumi, menyebabkan ukuran diameter
katulistiwa 43 km lebih besar dibandingkan diameter dari kutub ke kutub.
Diameter rata-rata dari bulatan bumi adalah 12.742 km, atau kira-kira 40.000 km/π.
Karena satuan meter pada awalnya didefinisikan sebagai 1/10.000.000 jarak
antara katulistiwa ke kutub utara melalui kota Paris, Prancis.
Topografi lokal sedikit bervariasi dari
bentuk bulatan ideal yang mulus, meski pada skala global, variasi ini sangat
kecil. Bumi memiliki toleransi sekitar satu dari 584, atau 0,17% dibanding
bulatan sempurna (reference spheroid), yang lebih mulus jika dibandingkan
dengan toleransi sebuah bola biliar, 0,22%. Lokal deviasi terbesar pada
permukaan bumi adalah gunung Everest (8.848 m di atas permukaan laut) dan
Palung Mariana (10.911 m di bawah permukaan laut). Karena buncitan katulistiwa,
bagian bumi yang terletak paling jauh dari titik tengah bumi sebenarnya adalah
gunung Chimborazo di Ekuador..
D.
Ukuran
bumi
Bumi mempunyai massa seberat 59.760
milyar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi
(sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan
berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1. Bumi
mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10
N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi
dipatok sebagai 1.
E.
Struktur
bumi
a. Kerak
bumi
Kerak
Bumi adalah lapisan terluar bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu kerak
samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5-10 km
sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km. Penyusun kerak
samudra yang utama adalah batuan basalt, sedangkan batuan penyusun kerak benua
yang utama adalah granit, yang tidak sepadat batuan basalt. Kerak Bumi dan
sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang
lebih 80 km.
Temperatur
kerak meningkat seiring kedalamannya. Pada batas terbawahnya temperatur kerak
menyentuh angka 200-400 C. Kerak dan bagian mantel yang relatif padat membentuk
lapisan litosfer. Karena konveksi pada mantel bagian atas dan astenosfer,
litosfer dipecah menjadi lempeng tektonik yang bergerak. Temperatur meningkat
30 0C setiap km, namun gradien panas bumi akan semakin rendah pada lapisan
kerak yang lebih dalam. Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak bumi adalah:
Oksigen (O) (46,6%), Silikon (Si) (27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe)
(5,0%), Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K) (2,6%), Magnesium
(Mg) (2,1%).
b. Selimut
atau selubung bumi (mantel)
Selubung
bumi atau yang biasa disebut mantel bumi ini merupakan lapisan yang
menyelubungi inti bumi dan merupakan bagian terbesar dari bagian bumi sekitar
83.2 persen dari volume dan 67.8 persen dari keseluruhan masa bumi. Terdiri
dari material yang berfasa cair ,sering pula selubung bumi disebut sebagai
lapisan astenosfer. Pada lapisan ini tempat terjadinya pergerakan-pergerakan
lempeng-lempeng yang disebabkan oleh gaya konveksi atau energi dari panas bumi.
Pergerakan tersebut sangat mempengaruhi bentuk muka bumi. ketebalann selubung
ini berkisar 2.883 km. Densitasnya berkisar dari 5.7 gr/cc dekat dengan inti
dan 3.3 gr/cc didekat kerak bumi. Pada wilayah selubung bagian atas akan mulai
terbentuk intrusi magma yang diakibatkan oleh batuan yang menyusup dan meleleh.
c. Inti
bumi
Inti
bumi terletak mulai kedalaman sekitar 2900 km dari dasar kerak bumi sampai ke
pusat bumi. Inti bumi dapat dipisahkan menjadi inti bumi bagian luar dan inti
bumi bagian dalam. Batas antara selubung bumi dan inti bumi ditandai dengan
penurunan kecepatan gelombang P secara drastis dan gelombang S yang tidak
diteruskan. Keadaan ini disebabkan karena meningkatnya berat jenis material
penyusun inti bumi dan perubahan sifat meterialnya dari yang bersifat padat
menjadi bersifat cair.
F.
Bagian
bumi
a. Atmosfer
Atmosfer
merupakan bagian dari planet ini contohnya udara dan seluruh yang ada di atas
permukaan bumi. Atmosfer juga memiliki beberapa lapisan dan setiap lapisan memiliki
ketebalan yang bervariasi.
b. Troposfer adalah bagian paling
bawah, atmosfer memiliki ketinggian dari permukaan berkisar 9—17 km, di atas
khatulistiwa lebih tinggi dari pada di atas daerah kutub. Memiliki suhu 17-52
derajat celcius. Troposfer memisahkan startosfer dengan mesosfer.
c. Stratosfer adalah lapisan udara di
antara 10— 60 km di atas permukaan bumi; Stratosfer di atas
troposfer; atau bisa diartikan juga sebagai daerah atmosfer yang
terletak antara tropopause dan stratopause, di dalam daerah ini makin ke atas
suhunya makin tinggi, sekitar -57 derajat celcius, ozon berfungsi untuk menahan
sinar ultraviolet.
d. Mesosfer adalah daerah atmosfer
yang terletak antara stratopause dan mesopause, pada umumnya di daerah ini
makin ke atas, suhunya makin naik, memiliki ketebalan antara 45-75 km selain
itu juga memiliki suhu lapisan berkisar dari -140 derajat celcius, apabila
terdapat suhu yang rendah dan dingin dapat mengakibatkan munculnya awan
noctilucent yang terdiri dari kristal-kristal es.
e. Ionosfer adalah lapisan atmosfer,
pada ke-tinggian l00 km di atas lapisan stratosfer, mengandung ion dan elektron
bebas yang dihasilkan oleh radiasi matahari; 2 Fis lapisan
atmosfer yang tingginya mulai dari 50—1.000 km merupakan lapisan ion-ion. Dapat
memantulkan gelombang-gelombang radio.
f. Termosfer adalah bagian atmosfer,
kira-kira 50 mil di atas permukaan bumi sampai angkasa luar dan ditandai dengan
suhu udara tinggi terus-menerus.
g. Eksosfer adalah daerah di luar
atmosfer memiliki ketinggian kurang lebih 500 km, benda-benda yang sangat
ringan di ruang ini akan terlempar ke luar angkasa. Eksosfer tidak memiliki
tekanan udara. Eksosfer memiliki refleksi dari cahaya matahari yang dipantulkan
oleh partikel debu meteoritik.
h. Litosfer
Litosfer yang berasal dari
bahasa Yunani, Lithos artinya adalah berbatu sedangkan Sphere artinya lapisan
jadi Litosfer dapat kita artikan sebagai lapisan bumi paling luar . Litosfer
dibagi menjadi dua yaitu Litosfer atas dan Litosfer bawah, dan Litosfer juga
terbagi menjadi dua tipe, yaitu:
a. Litosfer
Samudera, berfungsi sebagai penghubung kerak samudera dan memang berasal dari
samudera.
b. Litosfer
Benua, litosfer ini berada di benua.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bumi
dilahirkan 4,5 milyar tahun yang lalu. Menurut ceritanya, tata surya kita yang
bernama Bima Sakti, terbentuk dari kumpulan debu di angkasa raya yang dalam
proses selanjutnya tumbuh menjadi
gumpalan bebatuan dari mulai yang berukuran kecil hingga ke ukuran asteroid
sebesar ratusan kilometer. Bebatuan angkasa tersebut selanjutnya saling bertabrakan,
dimana awalnya tabrakan yang terjadi masih lambat. Akibat adanya gaya
gravitasi, bebatuan angkasa yang saling bertabrakan itu saling menyatu dan
membentuk suatu massa batuan yang kemudian menjadi cikal bakal (embrio) bumi.
Lama kelamaan dengan semakin banyaknya bebatuan yang menjadi satu tersebut,
embrio bumi tumbuh semakin besar.
Bumi
merupakan planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya. Sebagai
tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas beberapa lapisan bumi,
bahan-bahan material pembentuk bumi, dan seluruh kekayaan alam yang terkandung
di dalamnya. Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, mulai dari daratan, lautan,
pegunungan, perbukitan, danau, lembah, dan sebagainya.
Bumi
terdiri atas beberapa bagian yaitu :
a. Atmosfer
merupakan bagian dari planet ini contohnya udara dan seluruh yang ada di atas
permukaan bumi.
b. Litosfer yang
berasal dari bahasa Yunani, Lithos artinya adalah berbatu sedangkan Sphere
artinya lapisan jadi Litosfer dapat kita artikan sebagai lapisan bumi paling
luar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar