Dosen :
Ayusari Wahyuni S.si. M.Sc
Mata kuliah :
pengantar Geofisika
DI SUSUN OLEH :
ASNA
60400114027
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN
TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah yang berjudul “SEISMOLOGIdengan sebaik-baiknya berdasarkan
waktu yang di telah di tentukan. .
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalampembuatanmakalahini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapatmemperbaikimakalahini. Akhir kata
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupuninpirasi baik
kepada pembaca maupun pendengar pembaca.
Samata- Gowa 15 JUNI 2016
Penyusun
Samata- Gowa 15 JUNI 2016
Penyusun
ASNA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Ilmu yang mempelajari tentang gempa
disebut dengan seismologi. Seismologi
berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu seismos yang berarti
getaran atau goncangan dan logos yang berarti risalah atau ilmu
pengetahuan. Orang Yunani menyebut gempa bumi dengan kata-kata seismos tes
ges yang berarti Bumi bergoncang atau bergetar. Â Ilmu ini mengkaji
tentang apa yang terjadi pada permukaan bumi disaat gempa, bagaimana energi
goncangan merambat dari dalam perut bumi ke permukaan, dan bagaimana energi ini
dapat menimbulkan kerusakan, serta proses tumbukan antar lempeng pada sesar
bumi yang menyebabakan terjadinya gempa. Dengan demikian, secara sederhana
seismologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari fenomena getaran pada
bumi, atau dengan kata sederhana, ilmu mengenai gempa bumi. Seismologi
merupakan bagian dari ilmu geofisika.
Seismologi berasal
dari dua kata dalam bahasa Yunani,
yaitu seismos yang berarti getaran atau goncangan dan logos yang
berarti risalah atau ilmu pengetahuan.
Orang Yunani menyebut gempa bumi dengan
kata-kata seismos tes ges yang berarti Bumi bergoncang
atau bergetar. Dengan demikian, secara sederhana seismologi dapat diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari fenomena getaran
pada bumi, atau dengan kata sederhana, ilmu mengenai gempa bumi. Seismologi
merupakan bagian dari ilmu geofisika.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang di
maksud dengan seismologi
2.
Apa saja istilah
di dalam seismologi
.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
SEISMOLOGI
Ilmu yang mempelajari tentang gempa
disebut dengan seismologi. Seismologi
berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu seismos yang berarti
getaran atau goncangan dan logos yang berarti risalah atau ilmu
pengetahuan. Orang Yunani menyebut gempa bumi dengan kata-kata seismos tes
ges yang berarti Bumi bergoncang atau bergetar. Â Ilmu ini mengkaji
tentang apa yang terjadi pada permukaan bumi disaat gempa, bagaimana energi
goncangan merambat dari dalam perut bumi ke permukaan, dan bagaimana energi ini
dapat menimbulkan kerusakan, serta proses tumbukan antar lempeng pada sesar
bumi yang menyebabakan terjadinya gempa. Dengan demikian, secara sederhana
seismologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari fenomena getaran pada
bumi, atau dengan kata sederhana, ilmu mengenai gempa bumi. Seismologi
merupakan bagian dari ilmu geofisika
Ayat yang berhubungan dengan
materi ini adalah sebagai berikut :.
B. PERKEMBANGAN
SEISMOLOGI
Seismologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang gempa bumi dan struktur dalam bumi dengan menggunakan gelombang seismik
yang dapat di timbulkan dari gempa bumi atau sumber lain Pada hakikatnya
seismologi lahir sejak manusia tertarik untuk mengkaji fenomena alam
yang berupa gempa bumi. Dari rasa ketertarikan ini mereka berusaha
untuk mengungkap tentang mengapa, bagaiman, maupun untuk apa gempa
bumi itu terjadi. Seirang dengan tinggak peradaban ilmu, muncul kajian-kajian
khusus tentang gempa bumi, seperti mekanisme terjadinya gempa bumi, dampak yang
di timbulkan gempa bumi, perancangan alat perekam gempa bumi, diskripsi
teoristik melaluai pemodelan, maupun pemanfaatan informasi yang di indikasikan
oleh gempa bumi. Seismologi telah berkembang tidak hanya mempelajari tentang
gempa bumi semata, tetapi mengkaji tentang gelombang-gelombang yang di bangkitkan
oleh gempa bumi atau gempa buatan da n juga kajian tentang perameter-parameter
yang dapat disimpulkan dari pelajaran gelombang-gelombang tersebut.
Berdasrakan posisi sumber gempa terhadap
lokasi seismograf, secara umum gempa bumi diklarifikasikan, menjadi dua
katagori yaitu:
1.
Gempa bumi dekat atau
lokal
Gempa
lokal adalah gempa dengan jarak episenternya terhadap stasiun
pencatat tidak melebihi dari beberapa ratus kilometer, sehingga
kkelengkungan bumi dapat diabaikan, gempa lokal di manfaatkan untuk mengetahui
struktur permukaan bumi termaksut di dalamnya adalah gempa buatan
yabg dilakukan terhadap seismik eksplorasi.
2.
Gempa bumi jauh
atau teleseimik
Telesesmik
adalah gempa dengan jarak episenternya terhadap stasiun pencatat lebih dari
1000 kilometer katagori gempa ini memberikan peranan penting dalam
penentuan struktur bagian dalam bumi, seperti yang di bahas dalam
paper ini.
C. BEBERAPA
ISTILAH DALAM SEISMOLOGI.
Ada beberapa istilah yang seting di
gunakan dalam pembahasan seismologi, diantaranya:
a.
Hiposenter adalah
puast gempa di dalam bumi yang biasa juga disebut titik fokus gempa .
b.
Episenter adalah
proyeksi hiposentar kebidang permukaan bumi.
c.
Origin time atau waktu asal adalah
waktu saat terjadadinya hiposenter.
d.
Travel time atau
waktu tempuh adaah waktu yang dibutuhkan oleh gelombanng gempa untuk
menjalar dari hiposenter ke waktu pencatat treveltime di
tentukan dari waktu tiba (arival time) gelombang
seismograf di kurangi dengan original time.
e.
Seismometer, seismograf
dan seismogram.
Seismometer adalah
alat yang digunakan untuk merespon getaran tanah akibat gempa bumi. Seismograf
adalah gabungan antara seismometer dan alat pereka. Seismogram hasil rekaman
seismograf
D. PEMBANGKITA
GELOMBANG SEISMK
Gelombang seismik pada dasarnya merupan
gelombang elastik yang menjalar melalui media bumi. Pembangkitan gelombnag
seismik dapat di lakukan dengan dua metode, yaitu:
1.
Metode aktif. Metode
aktif biasanya digunakan pada seismik eksplorasi, yaitu dengan
peledakan dinamik, pemukulan dengan palu dan sebagainya.
2. Metode
pasif. Metode pasif memanfaatkan gejala-gejala alam yang sudah ada, seperti gempa
bumi, baik yang diakibatkan letusan gunung berapia maupun gempa tektonik Pada saat terjadinya
gempa bumi sejumlah energi dilepaskan dari sumber gempa atau titik fokus.
Energi ini akan di pancarkan kesegala arah melalui usikan yang menjalar ke
seluruh bagian bumi dalam medium elastik.
E. GEMPA
BUMI.
Gempa bumi adalah getaran yang terjadi
permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi
(lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal
terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu
bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan
itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan. Gempa bumi terjadi
setiap hari di bumi, namun kebanyakan kecil dan tidak menyebabkan kerusakan
apa-apa. Gempa bumi kecil juga dapat mengiringi gempa bumi besar, dan dapat
terjadi sesudah, sebelum, atau selepas gempa bumi besar tersebut. Gempa bumi diukur
dengan menggunakan alat yang dinamakan Pengukur Richter. Gempa bumi dibagi ke
dalam skala dari satu hingga sembilan berdasarkan ukurannya (skala Richter).
Gempa bumi juga dapat diukur dengan menggunakan ukuran Skala Mercalli.
F. PENYEBAB
TERJADINYA GEMPA.
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari
pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan
yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai
pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran
lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi. Gempa bumi biasanya
terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling
parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional.
Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer
yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam
gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya
letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena
menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di
Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi
atau ekstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit
listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga
dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor
tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang
disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.
G. JENIS
JENIS GEMPA.
Sebenarnya gempa yang terjadi setiap
hari namun tidak terasa oleh manusia , hanya lalat seismograf saja yang bias
mencatatnya dan tidak semua gempa dapat mengakibatkan kerusakan. Ada beberapa
macam penyebab terjadinya gempa antara lain:
Ø Keruntuhan
dalam gua akibat terjadinya tanah runtuh dalam gua (di dalam tanah)Maka
terjadi getaran di permukaan tanah di sekitar gua tersebut. Gempa runtuhan atau
terban merupakan gempa bumi yang terjadi akibat runtuhan tanah atau batuan
Ø Tumbukan
antara meteor dan permukaan bumi pada saat meteor yamg jatuh ke bumi maka
terjadilah tumbukan yang sangat keras antara meteor dan peermukaan tanah
sehingga tanah disekitar meteor itu bergerak
Ø Peristiwa
vulkanisme yaitu kegiatan gunung api yang meletus. Pada waktu
terjadinya getaran-getaran tanah disekitar gunung api.
Peritiwa tektonik. Yaitu
gerakan lempeng / kerak bumi. Seperti di ketahui bahwa kullit bumi. Focus gempa sering juga
disebut hyposenter. Kedalaman dari focus ini sangat menentukan
pengaruh getaran trehadap suatu lokasi. Berdasarkan kedalalam focus
gempa ini, maka gempa dapat digolongkan menjadi:
1.
Gempa dangkal yaitu
gempa dengan focus 0-70 km.
2.
Gempa menengah yaitu
gempa gengan fkus 70-300 km
3.
Gempa dalam yaitu gempa
dengan focus 300-700 km.
Gempa dengan focus dangkal mengakibatkan kerusakan
lebih parah disbanding dengan menengah dan dalam. Sekitar 2/3 energi
gempa yang di lepaskan di seluruh dunia bersumber dari gempa focus dangkal.
1. GELOMBANG
GEMPA
Pada dasarnya ada dua jenis gelombang
yang dilepas pada saat terjadi gempa, yaitu Gelombang Badan (Body
Waves) dan Gelombang Permukaan (Surface Wave). Gelombang badan ada
dua jenis, yaitu Gelombang P (Primer) dan Gelombang S
(Secunder). Gelombang permukaan ada dua jenis, yaitu Gelombang R
(Rayleigh) danGelombang L (Love).
Gelombang P merambat pada arah
longitudinal, dengan cara memampat dan mengembang searah dengan arah rambatan.
Kecepatan perambatan gelombang P antara 1,4 sampai dengan 6,4 km/detik.
Gelombang S merambat pada arah transversal. Perambatan dari Gelombang S ini
disertai juga dengan gerakan berputar sehingga dapat lebih membahayakan di bandingkan
Gelombang P. Kecepatan perambatan Gelombang S sekitar 2/3 kali kecepatan
Gelombang P. Karena perbedaan kecepatan rambat dari kedua gelombang ini, maka
dari hasil rekamanGempa, dapat diperkirakan jarak sumber gempanya berdasarkan
selisih waktu tiba antara kedua gelombang tersebut pada alat seismograf.
Gelombang R dan Gelombang L hanya merambat di permukaan tanah saja. Gelombang R
arah gerakannya pada bidang vertikal, sedangkan Gelombang L bergerak
transversal pada bidang horisontal. Adapun jenis jenis gempa antara lain:
2. Gelombang
Primer.
Gelombang Primer adalah
gelombang gempa yang tercepat. Gelombang P ini dapat merambat melalui
media padat dan cair, seperti lapisan batuan, air atau lapisan cair bumi. Pada
saat merambat, gelombang ini akan menekan media batuan yang dilewatinya.
Mekanisme perambatan Gelombang P yang menekan lapisan batuan, identik dengan
mekanisme terjadinya getaran pada jendela kaca saat terjadi suar*a petir yang
keras. Jendela bergetar karena adanya tekanan dari gelombang suara pada kaca
jendela. Pada saat terjadigempa, pengaruh dari Gelombang P dapat dirasakan
berupa getaran.
3. Gelombang
Skunder
Jenis kedua dari Gelombang Badan adalah
Gelombang S, yang merupakan gelombang kedua yang dapat dirasakan pada
saat gempa. Gelombang S lebih lambat dari pada Gelombang P, dan hanya
dapat merambat melalui batuan padat. Arah gerakan dari gelombang ini naik-turun
atau bergerak menyamping.
4. Gelombang
permukaan
Jenis pertama dari Gelombang Permukaan
disebut Gelombang L. Gelombang ini diberi nama sesuai dengan nama penemunya
yaitu A.E.H. Love seorang ahli matematika dari Inggris yang mengerjakan model
matematika untuk jenis gelombang ini di pada 1911. Gelombang ini adalah yang
tercepat dan menggerakkan tanah dari samping ke samping.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Seismologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang gempa bumi dan struktur dalam bumi dengan menggunakan
gelombang seismik yang dapat di timbulkan dari gempa bumi atau sumber lain Seirang dengan tinggak
peradaban ilmu, muncul kajian-kajian khusus tentang gempa bumi, seperti
mekanisme terjadinya gempa bumi, dampak yang di timbulkan gempa bumi,
perancangan alat perekam gempa bumi, diskripsi teoristik melaluai pemodelan,
maupun pemanfaatan informasi yang di indikasikan oleh gempa bumi. BEBERAPA ISTILAH DALAM
SEISMOLOGI. Yaitu Hiposenter, Episenter, Origin time, Travel time atau waktu
tempuh.
Seismologi merupakan ilmu yang
mempelajari tentang gempa bumi dan struktur dalam bumi dengan menggunakan
gelombang seismik yang dapat di timbulkan dari gempa bumi atau sumber lain Pada hakikatnya
seismologi lahir sejak manusia tertarik untuk mengkaji fenomena alam
yang berupa gempa bumi. Dari rasa ketertarikan ini mereka berusaha
untuk mengungkap tentang mengapa, bagaiman, maupun untuk apa gempa
bumi itu terjadi. Seirang dengan tinggak peradaban ilmu, muncul kajian-kajian
khusus tentang gempa bumi, seperti mekanisme terjadinya gempa bumi, dampak yang
di timbulkan gempa bumi, perancangan alat perekam gempa bumi, diskripsi
teoristik melaluai pemodelan, maupun pemanfaatan informasi yang di indikasikan
oleh gempa bumi. Seismologi telah berkembang tidak hanya mempelajari tentang
gempa bumi semata, tetapi mengkaji tentang gelombang-gelombang yang di
bangkitkan oleh gempa bumi atau gempa buatan da n juga kajian tentang perameter-parameter
yang dapat disimpulkan dari pelajaran gelombang-gelombang tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar