Mata kuliah : Pengantar Geofisika
Dosen :
Ayusari Wahyuni S.si. M.Sc
DI SUSUN OLEH :
ASNA
60400114027
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN
TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2016
KATA PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah yang berjudul “METODE GEOLISTRIK dengan sebaik-baiknya
berdasarkan waktu yang di telah di tentukan.
.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalampembuatanmakalahini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapatmemperbaikimakalahini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupuninpirasi baik kepada pembaca maupun pendengar pembaca.
Samata-Gowa 15 APRIL 2016
Penyusun
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalampembuatanmakalahini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapatmemperbaikimakalahini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupuninpirasi baik kepada pembaca maupun pendengar pembaca.
Samata-Gowa 15 APRIL 2016
Penyusun
ASNA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Geolistrik adalah suatu metoda
eksplorasi geofisika untuk menyelidiki keadaan bawah permukaan dengan
menggunakan sifat-sifat kelistrikan batuan. Sifat-sifat kelistrikan tersebut
adalah, antara lain. tahanan jenis (specific resistivity, conductivity,
dielectrical constant, kemampuan menimbulkan self potential dan medan
induksi serta sifat menyimpan potensial dan lain-lain. Metoda geolistrik
menempati tempat yang unik pada klasifikasi geolistrik. Metoda – metoda
ekpslorasi geolistrik sangat beragam, ada metoda yang dapat dimasukkan dalam
kategori dinamis, akan tetapi ada juga yang dapat dimasukkan kedalam kategori
statis. Salah satu keunikan lain dari metoda geolistrik adalah terpecah-pecaah
menjadi bermacam-macam mazhab (aliran atau school) yang berbeda satu
dengan yang lain.
Pendugaan geolistrik dilakukan dengan
menghantarkan arus listrik (beda I) buatan kedalam tanah melalui
batang elektroda arus , kemudian mengukur beda potensial (beda V)
pada elektroda lain. Hasil pencatatan akan dapat mengetahui tahanan jenis bahan
yang dilalui oleh arus listrik dapat diketahui dengan Hukum Ohm yaitu :
R = V/I…………..(1),
dimana
R = tahanan (ohm/mohm), V= beda potensial listrik (volt/mvolt) dan I = beda
arus listrik dalam amper/mampe).
Dengan memanfaatkan nilai tahanan jenis ini maka
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Apakah
yang di maksud dengan geolistrik ?
2. Bagaiamana
sejarah awal perkembangan geolistrik, apa saja jenis metode geolistrik,dan apa
kegunaan metode geolistrik?
3. Apa
analisis listrik dalam batuan dalam geolistrik ?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
GEOLISTRIK
Metode geofisika merupakan ilmu yang
mempelajari tentang bumi dengan penggunaan pengukuran fisik pada atau dia atas
permukaan. Dari sisi lain geofisika mempelajari semua isis bumi baik yang
terlihat maupun tidak terlihat langsung oleh pengukuran sifat fisik dengan
penyesuaian yang pada umumnya pada permuakaan .Geolistrik adalah suatu metoda
eksplorasi geofisika untuk menyelidiki keadaan bawah permukaan dengan
menggunakan sifat-sifat kelistrikan batuan. Sifat-sifat kelistrikan tersebut
adalah, antara lain. tahanan jenis (specific resistivity, conductivity,
dielectrical constant, kemampuan menimbulkan self potential dan medan
induksi serta sifat menyimpan potensial dan lain-lain.
Metoda geolistrik menempati tempat yang
unik pada klasifikasi geolistrik. Metoda – metoda ekpslorasi geolistrik sangat
beragam, ada metoda yang dapat dimasukkan dalam kategori dinamis, akan tetapi
ada juga yang dapat dimasukkan kedalam kategori statis. Salah satu keunikan
lain dari metoda geolistrik adalah terpecah-pecaah menjadi bermacam-macam
mazhab (aliran atau school) yang berbeda satu dengan yang lain.
Pendugaan geolistrik dilakukan dengan
menghantarkan arus listrik (beda I) buatan kedalam tanah melalui
batang elektroda arus , kemudian mengukur beda potensial (beda V)
pada elektroda lain. Hasil pencatatan akan dapat mengetahui tahanan jenis bahan
yang dilalui oleh arus listrik dapat diketahui dengan Hukum Ohm yaitu :
R = V/I…………..(1),
dimana
R = tahanan (ohm/mohm), V= beda potensial listrik (volt/mvolt) dan I = beda
arus listrik dalam amper/mampe).
Dengan memanfaatkan nilai tahanan jenis ini maka
aplikasi metoda geolistrik telah digunakan pada berbagai bidang ilmu
yaitu :
a.
Regional Geology untuk
mengetahui struktur, stratigrafi dan sedimentasi.
b. Hidrogeologi/Geohidrologi
untuk mengetahui muka air tanah, akuifer, stratigrafi , intrusi air laut.
c. Geologi
Teknik untuk mengetahui struktur, startigrafi, permeabilitas dan porositas
batuan, batuan dasar , pondasi , kontruksi
bangunan teknis.
d. Pertambangan
untuk mengetahui endapan plaser, stratigrafi, struktur, penyebaran endapan
mineral.
e. Archeology
untuk mengetahui dasar candi, candi terpendam, tanah galian lama.
f. Panas
bumi (geothermal) mengetahui kedalaman, penyebaran, low resistivity daerah
panas bumi.
g. Minyak
untuk mengetahui struktur, minyak, air dan kontak air dan minyak serta
porositas , water content (well logging geophysic).
B. SEJARAH
, JENIS DAN KEGUNAAN METODE GOLISTRIK
Sejarah Perkembangan GeolistrikSejarah
perkembangan eksplorasi geolistrik merupakan perkembangan yang paling unik dari
seluruh geofisika eksplorasi. Unik karena dalam perkembangannya metoda ini
terbagi – bagi dalam beberapa mazhab (school), padahal sumber dasar teori sama.
Perbedaan tersebut terletak pada :
a. tatacarakerja
(konfigurasi elektroda, interpretasi).
b. alat
yang digunakan, sebetulnya tiap alat dapat digunakan untuk mazhab apapun, akan
tetapi perbedaan konfigurasi elektroda yang dipakai mempengaruhi daya penetrasi
alat.
c. data
prossessing.Penggunaan sifat-sifat kelistrikan untuk maksud eksplorasi sudah
dikenal peradaban manusia lebih dari dua abad yang lalu. Pelopor yang mula-mula
memakai cara geofisika untuk maksud ksplorasi adalah :
1. Gray
dan Wheeler thn. 1720, melakukan pengukuran terhadap batuan dan mecoba
membakukan tebal konduktivitas batuan.
2. Watson
thn 1746, menemukan ,bahwa tanah merupakan konduktor dimana potensial yang
diamati pada titik-titik diantara dua elektroda arus yang dipotong sejarak 2
mil , bervarisai akibat adanya perbedaan kondisi geologi setempat.
3. Robert
W. Fox thn. (1789 – 1877) , dapat disebut sebagai Bapak Metoda Geolistrik
, karena beliau yang pertama kali mempelajai hubungan sifat-sifat listrik
dengan keadaan geologi, temperatur, terrestrial electric dan geothermal. Fox
mempelajari sifat-sifat kelistrikan tersebut di tambang-tambang Corn wall,
Inggris.
Perkembangan dilanjutkan secara bertahap : thn.1871
oleh W.Skey, thn. 1847oleh Charles Matteucci., thn.
1882 oleh Cart Barus, thn. 1891oleh Brown, thn.
1897 oleh Bernfield, thn 1912 oleh Gottchalk, thn. 1914
oleh R.C. Wells dan George Ottis. Perkembangan agak
berbeda setelah Conrad Schlumberger dan R.C. Welldimana
geolistrik berkembang di dua benua, dengan cara dan sejarah yang berbeda. Akan
tetapi di ujung perkembangan tersebut kedua mazhab ini bertemu lagi, terutama
dalam menggunakan konsep matematika yang sama yang diterapkan pada teori
interpretasi masing-masing.
a. Perkembangan
peralatan dimulai dari peralatan geolistrik di dalam truk sampai pada alat
geolistrik sebesar tas kecantikan.
b. Perkembangan
pengolahan data nilai tahanan jenis pada abad ke 20 yaitu dengan dibuatnya
kurva baku dan kurva tambahan oleh Orellana E. Dan Mooney H.M.,1966,
Bhattacharya P.K. dan Patra H.P., 1968, Rijkkswaterstaat, The Netherland, 1975,
Zohdy, A.A.R.,1975.
c. Perkembangan
dalam penafsiran lengkungan tahanan jenis dengan pembuatan perangkat lunak dari
melakukan “matching curve” sampai perangkat lunak VESPC, RESINT 53, GRIVEL,
RESIX dan IP2Win
C.
JENIS METODE GEOLSTRIK
1. Metode
Geolistrik Tahanan Jenis ( Resistivity Methode )
Metode
geolistrik resistivitas atau tahanan jenis adalah salah satu dari kelompok
metode geolistrik yang digunakan untuk mempelajari keadaan bawah permukaan
dengan cara mempelajari sifat aliran listrik di dalam batuan di bawah permukaan
bumi. Metode resistivitas umumnya digunakan untuk eksplorasi dangkal, sekitar
300 – 500 m. Prinsip dalam metode ini yaitu arus listrik diinjeksikan ke alam
bumi melalui dua elektrode arus, sedangkan beda potensial yang terjadi diukur
melalui dua elektrode potensial. Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial
listrik dapat diperoleh variasi harga resistivitas listrik pada lapisan di
bawah titik ukur.
Metode
kelistrikan resistivitas dilakukan dengan cara menginjeksikan arus listrik
dengan frekuensi rendah ke permukaan bumi yang kemudian diukur beda potensial
diantara dua buah elektrode potensial. Pada keadaan tertentu, pengukuran bawah
permukaan dengan arus yang tetap akan diperoleh suatu variasi beda tegangan
yang berakibat akan terdapat variasi resistansi yang akan membawa suatu
informasi tentang struktur dan material yang dilewatinya. Prinsip ini sama
halnya dengan menganggap bahwa material bumi memiliki sifat resistif atau
seperti perilaku resistor, dimana material-materialnya memiliki derajat yang
berbeda dalam menghantarkan arus listrik.
2. Metode
Geolistrik Polarisasi Terimbas( IP/ Induce Polarization Methode )
Pada
prinsipnya dilakukan dengan cara memutuskan arus listrik yang di injeksikan ke
dalam permungkaan bumi. Selanjutnya tampak bahwa beda potensial antara kedua
elektroda tidak lansung menunjukan angka nol saat arus tersebut di putuskan.
turun secara perlahan lahan dalam selang waktu tertentu. Sebaliknya apabila
arus dihidupkan maka beda potensial akan kembali pada posisi semula dalam waktu
yang sama. Gelaja
polarisai terimabs dalam batuan termineralisasikan terutama ditentukan reaksi
Elektrokimia pada bidang batas antar mineral2 logam dan larutan dalam batuan.
gejala Ip dapat dilakukan dengan mengalirkan arus terkontrol melalui bahan
yangakan diselidiki.
Pengukuran respon IP dapat
dilakukan dengan cara :
a.
Pengukuran domain waktu
Pengukuran
polarisasi terimbas dengan domain waktu yaitu dengan cara mengalirkan pulsa
arus listrik bebrbentuk persegi panjang kedalam tanah. untuk mengukur derajar
terpolarisasi suatu bahan pada suatu waktu di definisikan chargeability.
b. Pengukuran
domain frekunsi
Untuk
mempolarisasika suatu bahan dengan arus listrik imbas ke sutau tingkat tertentu
dibutuhkan waktu tertentu tergantung jenis bahannya. Karena frekunsi berbanding
terbalik dengan waktu. maka perbedaan respon tegangan dengan pemberian arus
listrik dengan frekuensi yang berbeda juga mencerminkan sifat polarisasi suatu
bahan tertentu.ini merupakan dasar dalam pengukuran frekuensi (sumner, 1976).
3. Metode
Geolistrik Potensial Diri ( SP/ Self Potential Methode )
Metode Self
potential (SP) adalah metode pasif, karena pengukurannya dilakukan tanpa
menginjeksikan arus listrik lewat permukaan tanah, perbedaan potensial alami
tanah diukur melalui dua titik dipermukaan tanah. Potensial yang dapat diukur
berkisar antar beberapa millivolt (mV) hingga 1 volt. Self
potensial adalah potensial spontan yang ada di permukaan bumi yang
diakibatkan oleh adanya proses mekanis ataupun oleh proses elektrokimia yang di
kontrol oleh air tanah. Proses mekanis akan menghasilkan potensial elektrokinetik
sedangkan proses kimia akan menimbulkan potensial elektrokimia
(potensial liquid-junction, potensialnernst) dan potensial
mineralisasi.
Komponen
rekaman data potensial diri yang diperoleh dari lapangan merupakan gabungan
dari tiga komponen dengan panjang gelombang yang berbeda, yaitu efek
topografi (TE) ), SP noise (SPN ) dan SP sisa (SPR). Metode potensial diri
(SP) merupakan salah satu metode geofisika yang prinsip kerjanya adalah
mengukur tegangan statis alam (static natural voltage) yang berada di
kelompok titik titik di permukaan tanah. Potensial diri umumnya berhubungan
dengan perlapisan tubuh mineral sulfide (weathering of sulphide mineral body),
perubahan dalam sifat-sifat batuan (kandungan mineral) pada daerah kontak -
kontak geologi, aktifitas bioelektrik dari material organik, korosi, perbedaan
suhu dan tekanan dalam fluida di bawah permukaan dan fenomena-fenomena alam
lainnya.
Prinsip
dasar dari metode potensial diri adalah pengukuran tegangan statis alam (Static
Natural Voltage) pada permukaan tanah. Orang yang pertama kali menggunakan
metode ini adalah untuk menentukan daerah yang mengandung mineral logam.
D.
KEGUNAAN METODE
GEOLISTRIK
Mengetahui karakteristik lapisan batuan
bawah permukaan sampai kedalaman sekitar 300 m sangat berguna untuk mengetahui
kemungkinan adanya lapisan akifer yaitu lapisan batuan yang merupakan lapisan
pembawa air. Umumnya yang dicari adalah ‘confined aquifer’ yaitu lapisan akifer
yang diapit oleh lapisan
batuan kedap air (misalnya lapisan lempung) pada
bagian bawah dan bagian atas. ‘Confined’ akifer ini mempunyai ‘recharge’ yang
relatif jauh, sehingga ketersediaan air tanah di bawah titik bor tidak
terpengaruh oleh perubahan cuaca setempat.
Geolistrik ini bisa untuk mendeteksi
adanya lapisan tambang yang mempunyai kontras resistivitas dengan lapisan
batuan pada bagian atas dan bawahnya. Bisa juga untuk mengetahui perkiraan
kedalaman ‘bedrock’ untuk fondasi bangunan. Metoda geolistrik juga
bisa untuk menduga adanya panas bumi (geotermal) di bawah permukaan. Hanya saja
metoda ini merupakan salah satu metoda bantu dari metoda geofisika yang lain
untuk mengetahui secara pasti keberadaan sumber panas bumi di bawah permukaan
E. ANALISIS
SIFAT LISTRIK DALAM BATUAN
Aliran arus listrik di dalam batuan dan
mineral dapat di golongkan menjadi tiga macam, yaitu konduksi secara
elektronik, konduksi secara elektrolitik, dan konduksi secara dielektrik.
a.
Konduksi secara
elektronik
Konduksi
ini terjadi jika batuan atau mineral mempunyai banyak elektron bebas sehingga
arus listrik dialirkan dalam batuan atau mineral oleh elektron-elektron bebas
tersebut. Aliran listrik ini juga di pengaruhi oleh sifat atau karakteristik
masing-masing batuan yang di lewatinya. Salah satu sifat atau karakteristik
batuan tersebut adalah resistivitas (tahanan jenis) yang menunjukkan
kemampuan bahan tersebut untuk menghantarkan arus listrik. Semakin besar nilai
resistivitas suatu bahan maka semakin sulit bahan tersebut menghantarkan arus
listrik, begitu pula
sebaliknya. Resistivitas memiliki pengertian yang berbeda dengan resistansi
(hambatan), dimana resistansi tidak hanya bergantung pada bahan tetapi juga
bergantung pada faktor geometri atau bentuk bahan tersebut, sedangkan
resistivitas tidak bergantung pada faktor geometri.Di mana secara fisis rumus
tersebut dapat di artikan jika panjang silinderkonduktor (L) dinaikkan, maka resistansi
akan meningkat, dan apabila diameter silinder konduktor diturunkanyang berarti
luas penampang (A) berkurang maka resistansi juga meningkat. Di mana ρ adalah
resistivitas (tahanan jenis) dalam Ωm. Sedangkan menurut hukum Ohm,
resistivitas namun
banyak orang lebih sering menggunakan sifat konduktivitas (σ) batuan yang
merupakan kebalikan dari resistivitas (ρ) dengan satuan mhos/m.
b.
Konduksi secara
elektrolitik
Sebagian
besar batuan merupakan konduktor yang buruk dan memiliki resistivitas yang sangat
tinggi. Namun pada kenyataannya batuan biasanya bersifat porus dan memiliki
pori-pori yang terisi oleh fluida, terutama air. Akibatnya batuan-batuan
tersebut menjadi konduktor
elektrolitik, di mana konduksi arus listrik dibawa oleh ion-ion elektrolitik
dalam air. Konduktivitas dan resistivitas batuan porus bergantung pada
volume dan susunan pori-porinya. Konduktivitas akan semakin besar jika
kandungan air dalam batuan bertambah banyak, dan sebaliknya resistivitas akan
semakin besar jika kandungan air dalam batuan berkurang.
c. Konduksi
secara dielektrik
Konduksi ini terjadi
jika batuan atau mineral bersifat dielektrik terhadap aliran arus listrik,
artinya batuanatau mineral tersebut mempunyai elektron bebas sedikit, bahkan
tidak sama sekali. Elektron dalam batuan berpindah dan berkumpul terpisah dalam
inti karena adanya pengaruh medan listrik di luar, sehingga terjadi
poliarisasi. Peristiwa ini Tergantung pada konduksi dielektrik batuan yang
bersangkutan .
BAB
III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Geolistrik adalah suatu metoda
eksplorasi geofisika untuk menyelidiki keadaan bawah permukaan dengan
menggunakan sifat-sifat kelistrikan batuan. Sifat-sifat kelistrikan tersebut
adalah, antara lain. tahanan jenis (specific resistivity, conductivity,
dielectrical constant, kemampuan menimbulkan self potential dan medan
induksi serta sifat menyimpan potensial.
Sejarah Perkembangan GeolistrikSejarah perkembangan
eksplorasi geolistrik merupakan perkembangan yang paling unik dari seluruh
geofisika eksplorasi. Unik karena dalam perkembangannya metoda ini terbagi –
bagi dalam beberapa mazhab (school), padahal sumber dasar teori sama.
B.
SARAN
Untuk lebih mengetahui sifat kelistrikan
dalam batuan maka harus di pelajari lah konsep geolisrtik yang dimana konsep
ini sangat penting bagi sarjana teknik sipil maupun sarjana geologi teknik yang
dimana banyak manfaat nya dalam pengembangan hidup kita sehari – hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar