Mata kuliah : Pengantar Geofisika
Dosen :
Ayusari Wahyuni S.si. M.Sc
MAKALAH
DI SUSUN OLEH :
NAMA : ASNA
NIM : 60400114027
KELAS : B FISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN
TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Assalamu
Alaikum Wr.Wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha
Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “GEOFISIKA
EKSPLORASI dengan sebaik-baiknya berdasarkan
waktu yang di telah di tentukan. .
Makalah ini telah kami susun
dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalampembuatanmakalahini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapatmemperbaikimakalahini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat maupuninpirasi baik kepada pembaca maupun pendengar pembaca.
Samata-Gowa22 JUNI 2016
Penyusun
Samata-Gowa22 JUNI 2016
Penyusun
A S
N A
BAB I
PENDAHULUAN
A.
GEOFISIKA
Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi
yang mempelajari bumi menggunakan kaidah atau prinsip-prinsip fisika. Di
dalamnya termasuk juga meteorologi, elektrisitas atmosferis dan fisika
ionosfer. Penelitian geofisika untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi
melibatkan pengukuran di atas permukaan bumi dari parameter-parameter fisika
yang dimiliki oleh batuan di dalam bumi. Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan
bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah permukaan bumi baik itu secara
vertikal maupun horisontal.
Dalam skala yang berbeda, metode geofisika dapat
diterapkan secara global yaitu untuk menentukan struktur bumi, secara lokal
yaitu untuk eksplorasi mineral dan pertambangan termasuk minyak bumi dan dalam
skala kecil yaitu untuk aplikasi geoteknik (penentuan pondasi bangunan dll).
Beberapa contoh kajian dari geofisika
bumi padat misalnya seismologi yang mempelajari gempabumi, ilmu tentang
gunungapi (Gunung Berapi) atau volcanology, geodinamika yang mempelajari
dinamika pergerakan lempeng-lempeng di bumi, dan eksplorasi seismik yang
digunakan dalam pencarian hidrokarbon
BAB II
PEMBAHASAN
METODE
GEOFISIKA
A. Metode
Elektromagnetotelurik
Metode elektromagnetotelurik merupakan
metode geofisika yang sangat populer dan sering digunakan dalam survey geologi,
rekayasa, dan arkeologi dalam segala variasi. Akan tetapi, analisa data dan
pemodelan biasanya dilakukan setelah kembali ke base camp atau laboratorium.
Jika data dapat diproses secepat proses akuisisi, maka kita dapat memodifikasi
konfigurasi atau distribusi titik pengamatan di lapangan jika diperlukan,
sehingga akan lebih menghemat waktu dan biaya. Untuk keperluan tersebut, maka
dikembangkan suatu cara transformasi untuk mempercepat proses analisis data,
terutama untuk jumlah data yang sangat besar.
Inversi Bostick merupakan teknik yang
sederhana dan cepat untuk analisis kurva sounding tahanan jenis semu dan fasa
dari data megnetotelurik (MT). Pada metode transformasi tersebut informasi
mengenai kedalaman diperoleh dari frekuensi pengukuran atau waktu untuk metoda
elektromagnet berdasarkan prinsip skin-depth. Kemudian tahanan jenis semu
pengukuran ditransformasikan menjadi tahanan jenis efektif sehingga diperoleh
tahanan jenis sebagai fungsi dari kedalaman.
Tugas akhir ini membahas modifikasi
transformasi Bostick berdasarkan kajian empiris menggunakan model-model
sintesis yang dilakukan Meju (1995). Hal ini dimaksudkan agar diperoleh hasil
transformasi berupa tahanan jenis sebagai fungsi dari kedalaman yang lebih
realistis. Hasil modifikasi transformasi Bostick diuji menggunakan data
magnetotelurik sintesis 1-D dan 2-D. Struktur 2-D dapat diidentifikasi
menggunakan inversi data magnetotelurik 1-D selama struktur tersebut tidak
terlalu jauh menyimpang dari model 1-D (berlapis horisontal).
B. Metode Georadar
Metode Georadar atau disebut juga dengan
metoda Elektromagnetik Subsurface Profilling merupakan salah satu metode
Geofisika untuk memetakan bawah permukaan yang relatif dangkal. Metoda ini
menggunakan prinsip-prinsip gelombang elektromagnetik yang kedalaman penetrasi
dan besarnya amplitudo yang terekam sangat tergantung pada sifat kelistrikan
dari batuan/media bawah permukaan dan frekuensi peralatan yang digunakan. Warna penampang
vertikal atau citra rekaman georadar tersebut menunjukkan sinyal yang terekam.
Warna hitam berarti sinyal yang terekam cukup tinggi, warna putih berarti
sinyalnya sangat lemah (tidak ada sinyal). Sedangkan sinyal antaranya
ditunjukkan oleh abu-abu (skala abu-abu). Intensitas sinyal ini sebanding juga
dengan amplitudo gelombang pantul yang berkaitan dengan kontras konduktivitas.
Untuk menunjang interpretasi secara
kualitatif, distribusi harga amplitudo yang berkaitan dengan konduktivitas yang
terekam diklasifikasikan dalam bentuk warna dengan menggunakan beberapa
perangkat lunak. Hal ini diterapkan untuk kasus sedimen lempung dengan hasil
yang cukup memadai.
C. Eksplorasi
Seismik
Eksplorasi seismik adalah istilah yang
dipakai di dalam bidang geofisika untuk menerangkan aktifitas pencarian sumber
daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi dengan bantuan gelombang
seismik. Hasil rekaman yang diperoleh dari survei ini disebut dengan penampang
seismik.
Eksplorasi seismik atau eksplorasi
dengan menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan
minyak untuk melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa
melihat kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari
penampang seismiknya.
Di dalam eksplorasi seismik dikenal 2 macam metode,
yaitu:
1.
Metode seismik pantul
2.
Metode seismik bias
Metode seismik merupakan salah satu
bagian dari seismologi eksplorasi yang dikelompokkan dalam metode geofisika
aktif, dimana pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber seismic (palu,
ledakan, dll). Setelah usikan diberikan, terjadi gerakan gelombang di dalam
medium (tanah/batuan) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas ke segala arah dan
mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya perbedaan kecepatan.
Kemudian, pada suatu jarak tertentu, gerakan partikel tersebut di rekam sebagai
fungsi waktu. Berdasar data rekaman inilah dapat diperkirakan bentuk
lapisan/struktur di dalam tanah.
Eksperimen seismik aktif pertama
kali dilakukan pada tahun 1845 oleh Robert Mallet, yang oleh kebanyakan orang
dikenal sebagai bapak seismologi instrumentasi. Mallet mengukur waktu transmisi
gelombang seismik, yang dikenal sebagai gelombang permukaan, yang dibangkitkan
oleh sebuah ledakan. Mallet meletakkan sebuah wadah kecil berisi merkuri pada
beberapa jarak dari sumber ledakan dan mencatat waktu yang diperlukan oleh
merkuri untuk be-riak. Pada tahun 1909, Andrija Mohorovicic menggunakan waktu
jalar dari sumber gempa bumi untuk eksperimennya dan menemukan keberadaan
bidang batas antara mantel dan kerak bumi yang sekarang disebut sebagai Moho.
Pemakaian awal observasi seismik
untuk eksplorasi minyak dan mineral dimulai pada tahun 1920an. Teknik seismik
refraksi digunakan secara intemsif di Iran untuk membatasi struktur yang
mengandung minyak. Tetapi, sekarang seismik refleksi merupakan metode terbaik
yang digunakan di dalam eksplorasi minyak bumi. Metode ini pertama kali
didemonstrasikan di Oklahoma pada tahun 1921.
Seismik bias dihitung berdasarkan
waktu jalar gelombang pada tanah/batuan dari posisi sumber ke penerima pada
berbagai jarak tertentu. Pada metode ini, gelombang yang terjadi setelah usikan
pertama (first break) diabaikan, sehingga sebenarnya hanya data first break
saja yang dibutuhkan. Parameter jarak (offset) dan waktu jalar dihubungkan oleh
sepat rambat gelombang dalam medium. Kecepatan tersebut dikontrol oleh
sekelompok konstanta fisis yang ada di dalam material dan dikenal sebagai
parameter elastisitas.
Sedangkan dalam seismik pantul,
analisis dikonsentrasikan pada energi yang diterima setelah getaran awal
diterapkan. Secara umum, sinyal yang dicari adalah gelombang-gelombang yang
terpantulkan dari semua interface antar lapisan di bawah permukaan. Analisis
yang dipergunakan dapat disamakan dengan echo sounding pada teknologi bawah
air, kapal, dan sistem radar. Informasi tentang medium juga dapat diekstrak
dari bentuk dan amplitudo gelombang pantul yang direkam. Struktur bawah
permukaan dapat cukup kompleks, tetapi analisis yang dilakukan masih sama
dengan seismik bias, yaitu analisis berdasar kontras parameter elastisitas
medium.
D. PERBANDINGAN
METODE SEISMIK DENGAN METODE GEOFISIKA LAINNYA
Apabila dibandingkan dengan
metode-metode gefisika lainnya, metode seismik memiliki beberapa keunggulan dan
kelemahan, yaitu:
Metode
Seismik
|
|
Keunggulan
|
Kelemahan
|
Dapat
mendeteksi variasi baik lateral maupun kedalaman dalam parameter fisis yang
relevan, yaitu kecepatan seismik.
|
Banyaknya
data yang dikumpulkan dalam sebuah survei akan sangat besar jika diinginkan
data yang baik
|
Dapat
menghasilkan citra kenampakan struktur di bawah permukan
|
Perolehan
data sangat mahal baik akuisisi dan logistik dibandingkan dengan metode
geofisika lainnya.
|
Dapat
dipergunakan untuk membatasi kenampakan stratigrafi dan beberapa kenampakan
pengendapan.
|
Reduksi
dan prosesing membutuhkan banyak waktu, membutuhkan komputer mahal dan
ahli-ahli yang banyak.
|
Respon
pada penjalaran gelombang seismik bergantung dari densitas batuan dan
konstanta elastisitas lainnya. Sehingga, setiap perubahan konstanta tersebut
(porositas, permeabilitas, kompaksi, dll) pada prinsipnya dapat diketahui
dari metode seismik.
|
Peralatan
yang diperlukan dalam akuisisi umumnya lebih mahal dari metode geofisika
lainnya.
|
Memungkinkan
untuk deteksi langsung terhadap keberadaan hidrokarbon
|
Deteksi
langsung terhadap kontaminan, misalnya pembuangan limbah, tidak dapat
dilakukan.
|
Berdasar kelemahan dan
keunggulannya, maka metode seismik sangat baik digunakan jika dapat
diperkirakan bahwa terdapat kontras kecepatan pada target yang diinginkan.
Namun, mengingat bahwa suatu survei geofisika disamping keunggulan metode juga
harus memperhatikan sisi ekonomisnya, maka pemilihan metode-metode yang cocok dari
‘segi ekonomis’ dan target menjadi sangat penting.
E. PERBANDINGAN
SEISMIK BIAS DAN PANTUL
Keunggulan dan kelemahan metode seismik
bias dan pantul adalah sebagai berikut.
1. Metode
Bias
Metode
Bias
|
|
Keunggulan
|
Kellmahan
|
Pengamatan
refraksi membutuhkan lokasi sumber dan penerima yang kecil, sehingga relatif
murah dalam pengambilan datanya
|
Dalam
pengukuran yang regional , Seismik refraksi membutuhkan offset yang lebih
lebar.
|
Prosesing
refraksi relatif simpel dilakukan kecuali proses filtering untuk memperkuat
sinyal first berak yang dibaca.
|
Seismik
bias hanya bekerja jika kecepatan gelombang meningkat sebagai fungsi
kedalaman.
|
Karena
pengambilan data dan lokasi yang cukup kecil, maka pengembangan model untuk
interpretasi tidak terlalu sulit dilakukan seperti metode geofisika lainnya.
|
Seismik
bias biasanya diinterpretasikan dalam bentuk lapisan-lapisan. Masing-masing
lapisan memiliki dip dan topografi.
|
Seismik
bias hanya menggunakan waktu tiba sebagai fungsi jarak (offset)
|
|
Model
yang dibuat didesain untuk menghasilkan waktu jalar teramati.
|
2. Metode
pantul
Metode
pantul
|
|
Keunggulan
|
Kelamahan
|
Pengukuran
seismik pantul menggunakan offset yang lebih kecil
|
Karena
lokasi sumber dan penerima yang cukup lebar untuk memberikan citra bawah
permukaan yang lebih baik, maka biaya akuisisi menjadi lebih mahal.
|
Seismik
pantul dapat bekerja bagaimanapun perubahan kecepatan sebagai fungsi
kedalaman
|
Prosesing
seismik refleksi memerluakn komputer yang lebih mahal, dan sistem data base
yang jauh lebih handal.
|
Seismik
pantul lebih mampu melihat struktur yang lebih kompleks
|
Karena
banyaknya data yang direkam, pengetahuan terhadap database harus kuat,
diperlukan juga beberapa asumsi tentang model yang kompleks dan interpretasi
membutuhkan personal yang cukup ahli.
|
Seismik
pantul merekan dan menggunakan semua medan gelombang yang terekam.
|
|
Bawah
permukaan dapat tergambar secara langsung dari data terukur
|
Berdasar
perbedaan-perbedaan tersebut, teknik refleksi lebih mampu menghasilkan data
pengamatan yang dapat diinterpretasikan (interpretable). Seperti telah
dinyatakan sebelumnya, bagaimanapun juga teknik refleksi membutuhkan biaya yang
lebih besar. Biaya tersebut biasanya sangat signifikan secara ekonomis. Karena survey refleksi
membutuhkan biaya lebih besar daripada survey refraksi, maka sebagai
konsekuensinya survey refraksi lebih senang digunakan untuk lingkup
sempit/kecil. Misalnya digunakan dalam mendukung analisis lingkungan atau
geologi teknik. Sedangkan survey refleksi digunakan dalam eksplorasi minyak bumi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi
yang mempelajari bumi menggunakan kaidah atau prinsip-prinsip fisika. Di
dalamnya termasuk juga meteorologi, elektrisitas atmosferis dan fisika
ionosfer. Penelitian geofisika untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi
melibatkan pengukuran di atas permukaan bumi dari parameter-parameter fisika
yang dimiliki oleh batuan di dalam bumi. Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan
bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah permukaan bumi baik itu secara
vertikal maupun horisontal.
Dalam skala yang berbeda, metode geofisika dapat
diterapkan secara global yaitu untuk menentukan struktur bumi, secara lokal
yaitu untuk eksplorasi mineral dan pertambangan termasuk minyak bumi dan dalam
skala kecil yaitu untuk aplikasi geoteknik (penentuan pondasi bangunan dll).
Metode elektromagnetotelurik merupakan
metode geofisika yang sangat populer dan sering digunakan dalam survey geologi,
rekayasa, dan arkeologi dalam segala variasi. Akan tetapi, analisa data dan
pemodelan biasanya dilakukan setelah kembali ke base camp atau laboratorium.
Jika data dapat diproses secepat proses akuisisi, maka kita dapat memodifikasi
konfigurasi atau distribusi titik pengamatan di lapangan jika diperlukan,
sehingga akan lebih menghemat waktu dan biaya. Untuk keperluan tersebut, maka
dikembangkan suatu cara transformasi untuk mempercepat proses analisis data,
terutama untuk jumlah data yang sangat besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar