Dosen Pembimbing :
Ayusari Wahyuni, S.Si., M.Sc
Mata Kuliah :
Pengantar Geofisika
GEOFISIKA LINGKUNGAN
ASNA
60400114051
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN
TEKNOLOGI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2016/2017
A. GEOFISIKA
LINGKUNGAN
Kegiatan eksplorasi biasanya berlangsung selama
berbulan - bulan sampai menemukan SDA yang akhirnya akan di eksploitasi.
Selama proses eksplorasi dan eksploitasi akan banyak lahan yang dibebaskan
( digundulkan ) untuk pemasangan alat – alat berat ataupun pembangunan
gedung – gedung baru. Apabila daerahnya berada di tengah hutan, mau tidak
mau pohon – pohon akan ditebang dan bukit – bukit diratakan. Itu semua
memang sudah menjadi prosedur perusahaan – perusahaan besar untuk mencapai
keuntungan yang maksimal.
Pada dasarnya kegiatan eksplorasi dan eksploitasi memerlukan
suatu hal untuk meminimalisir dampak kerusakan alam yang dihasilkan.
Karena sudah semestinya sebagian dari keuntungan yang diperoleh dari SDA
digunakan untuk memperbaiki kondisi alam di daerah ekplorasi dan
eksploitasi. Itu merupakan sedikit wujud dari rasa terimakasih kita kepada
alam yang menyimpan banyak SDA yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Mempelajari geofisika lingkungan merupakan wujud
dari kepedulian terhadap lingkungan hidup . Karena memang tidak dapat dipungkiri
bahwa sumber daya alam yang melimpah akan menghasilkan keuntungan yang
berlimpah pula. Namun dapat dicoba untuk mengurangi sikap egois manusia dan
memikirkan bagaimana caranya agar alam menerima feed backyang setimpal dengan
apa yang telah diambil dari eksplorasi dan eksploitasi. Ketika memang sudah
terjadi kerusakan alam, geofisika lingkungan juga dapat mengetahui cara yang
paling efisien untuk mengurangi dampak negatifnya. Bukan berarti
menghilangkan dampak negatifnya, namun lebih tepatnya mencari solusi dari
kerusakan alam yang ditimbulkan.
Untuk kegiatan eksplorasi dan eksploitasi yang sudah
terlanjur menghancurkan alam secara besar – besaran mungkin kita bisa
lakukan reboisasi dan pelacakan sebaran limbahnya agar tidak mengganggu
makhluk hidup di sekitarnya. Untuk eksplorasi dan eksploitasi kedepannya
diharapkan untuk memikirkan kelestarian alam dan merencanakan
kegiatan pemulihan daerah eksplorasi berdasarkan prinspip geofisika
lingkungan. Semoga kita semua bisa merasakan manfaat dari alam sekaligus
memberikan manfaat kembali untuk alam sebagai penyedia SDA.
B. BENCANA
ALAM
Bencana adalah peristiwa atau
rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam dan/atau faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda
dan dampak psikologis.
Jenis-jenis
Bencana Alam
Klasifikasi
bencana alam berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: :
1. Bencana
alam geologis
Bencana alam ini disebabkan oleh
gaya-gaya yang berasal dari dalam bumi (gaya endogen). Yang termasuk dalam
bencana alam geologis adalah gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami.
2. Bencana alam klimatologis
3. Bencana alam ekstra-terestrial
1. Banjir
Banjir adalah bencana akibat curah
hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan saluran pembuangan air yang
memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang tidak dikehendaki oleh
orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem
aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir.
2. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah goncangan yang
mengguncang suatu daerah mulai dari yang tingkat rendah sampai tingkat tinggi
yang membahayakan. Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang
dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Gempa bumi
biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Beberapa gempa
bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung
berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan
gunung berapi.
Gempa bumi merupakan gejala alam
yang sampai sekarang masih sulit untuk diperkirakan kedatangannya. Sehingga
dapat dilihat bahwa gejala alam ini sifatnya seolah-olah mendadak dan tidak
teratur. Dengan sifat seperti ini, ketika usaha-usaha untuk memperkirakan masih
belum menampakkan hasil, maka usaha yang paling baik dalam mempersiapkan diri
dengan cara mengatasi bencana alam ini adalah dengan mitigasi.
Mitigasi yaitu mengurangi kerugian yang akan ditimbulkan oleh bencana. Usaha mitigasi adalah meningkatkan ketahanan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam sehingga risiko bencana alam dapat dikurangi.
Mitigasi yaitu mengurangi kerugian yang akan ditimbulkan oleh bencana. Usaha mitigasi adalah meningkatkan ketahanan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam sehingga risiko bencana alam dapat dikurangi.
3. Tsunami
Tsunami adalah ombak yang sangat
besar yang menyapu daratan akibat adanya gempa bumi di laut, tumbukan benda
besar/cepat di laut, angin ribut, dan lain sebagainya. TSunami sangat berbahaya
karena bisa menyapu bersih pemukiman warga dan menyeret segala isinya ke laut
lepas yang dalam.
4. Gunung Meletus
Gunung meletus adalah gunung yang
memuntahkan materi-materi dari dalam bumi seperti debu, awan panas, asap,
kerikil, batu-batuan, lahar panas, lahar dingin, magma, dan lain sebagainya.
Gunung meletus biasanya bisa diprediksi waktunya sehinggi korban jiwa dan harta
benda bisa diminimalisir.
Magma adalah cairan pijar yang
terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni
diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi
disebut lavaSuhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan
gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18
km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km.
Tidak semua Gunung
berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung
berapi aktif.
5. Tanah Longsor
Tanah longsor merupakan jenis
gerakan tanah. Tanah longsor sendiri merupakan gejala alam yang terjadi di
sekitar kawasan pegunungan. Semakin curam kemiringan lereng suatu kawasan,
semakin besar pula kemungkinan terjadi longsor. Longsor terjadi saat lapisan
bumi paling atas dan bebatuan terlepas dari bagian utama gunung atau bukit.
Pada dasarnya sebagian besar wilayah di Indonesia merupakan daerah perbukitan
atau pegunungan yang membentuk lahan miring. Lahan atau lereng yang
kemiringannya melampaui 20° umumnya berbakat untuk bergerak atau longsor. Tapi
tidak selalu lereng atau lahan yang miring berpotensi untuk longsor.
6. Angin Topan / Angin Puting
Beliung
Angin puting beliung adalah angin
yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara garis
lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit. Orang awam menyebut angin puting
beliung adalah angin “Leysus”, di daerah Sumatera disebut “Angin Bohorok” dan
masih ada sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu “Tornado”
mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam dan berdiameter 500 meter. Angin puting
beliung sering terjadi pada siang hari atau sore hari pada musim pacaroba.
Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena dengan
pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar
7. Kebakaran Liar
Kebakaran liar, atau juga kebakaran
hutan, kebakaran vegetasi, kebakaran rumput, atau kebakaran semak, adalah
sebuah kebakaran yang terjadi di alam liar, tetapi dapat juga memusnahkan
rumah-rumah atau sumber daya pertanian. Penyebab umum termasuk
petir,kecerobohan manusiamusim kemarau dan pencegahan kebakaran hutan kecil
adalah penyebab utama kebakaran hutan besar.Kebakaran hutan dalam bahasa
Inggris berarti "api liar" yang berasal dari
sebuah sinonim dari api yunani, sebuah bahan seperti napalm yang
digunakan di eropa Pertengahan sebagai senjata maritim.
8.
Pemanasan Global / Global Warming
Pengertian
global warming- Pemanasan global adalah peristiwa meningkatnya suhu
rata-rata atmosfer bumi, laut dan daratan bumi. Temperature rata-rata bumi
secara global meningkat 0.74 ± 0.18 °C selama seratus tahun terakhir.Pemanasan
global warmimg disebabkan oleh efek rumah kaca, efek timbal balik, variasi
matahari
9. Kekeringan
10. Badai Tropis / Siklon Tropis
Siklon tropis adalah badai sirkuler
yang menimbulkan angin kencang mampu merusakkan daerah sekitar 250 mil dari
pusatnya. Siklon tropis menyebabkan kerusakan terutama oleh angin kencang,
gelombang badai dan hujan lebat. Gelombang badai adalah naiknya permukaan laut
sepanjang pantai secara cepat karena angin menggerakkannya ke pantai.
C. BEBERAPA
SOLUSI PENCEMARAN LINGKUNGAN AKIBAT EKSPLORASI
Pencegahan pencemaran adalah
tindakan mencegah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi,
dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia agar
kualitasnya tidak turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan
hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
Dalam bentuk, pertama,
remediasi, yaitu kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada
dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site)
dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah
pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri
atas pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.Pembersihan off-site
meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang
aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar.
Caranya, tanah tersebut disimpan di bak/tangki yang kedap, kemudian zat
pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya, zat pencemar
dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air
limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
Kedua, bioremediasi, yaitu proses
pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur,
bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar
menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan
air).
Ketiga, penggunaan alat
(retort-amalgam) dalam pemijaran emas perlu dilakukan agar dapat mengurangi
pencemaran Hg.
Keempat, perlu adanya kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan atau kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dalam menyusun kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan. Sebelum dilaksanakannya, kegiatan penambangan sudah dapat diperkirakan dahulu dampaknya terhadap lingkungan. Kajian ini harus dilaksanakan, diawasi dan dipantau dengan baik dan terus-menerus implementasinya, bukan sekedar formalitas kebutuhan administrasi.
Kelima, penyuluhan kepada masyarakat tentang bahayanya Hg dan B3 lainnya perlu dilakukan. Bagi tenaga kesehatan perlu ada pelatihan surveilans risiko kesehatan masyarakat akibat pencemaran B3 di wilayah penambangan.
Ayat berhubungan dengan materi ini adalah QS
Al-A’raf ayat 56 yaitu :
Artinya :
Dan janganlah kamu
membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah
kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan
dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang
berbuat baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar