Dosen :
Ayusari Wahyuni S.si. M.Sc
MAKALAH
DI SUSUN OLEH :
NAMA : ASNA
NIM : 60400114027
KELAS : B FISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN
TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah yang berjudul “METODE-METODE
GEOFISIKA dengan sebaik-baiknya berdasarkan waktu yang di telah di
tentukan. .
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalampembuatanmakalahini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapatmemperbaikimakalahini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupuninpirasi baik kepada pembaca maupun pendengar pembaca.
Samata-Gowa 26 Maret 2016
Penyusun
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalampembuatanmakalahini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapatmemperbaikimakalahini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupuninpirasi baik kepada pembaca maupun pendengar pembaca.
Samata-Gowa 26 Maret 2016
Penyusun
ASNA
BAB I
PENDAHULUAN GEOFISIKA
A.
Pengertian Geofisika
Geofisika adalah metode yang mempelajari tentang Bumi dan
Batuan dengan menggunakan pendekatan-pendekatan Fisika dan Matematika. Ilmu
Geofisika merupakan gabungan dari konsep-konsep Ilmu Geologi dan Fisika. Ilmu
geofisika memiliki cakupan yang luas, dimulai dari Fisika ujungnya pada Geologi
Eksplorasi, malah mungkin masuk ke Domain Tambang dan Petroteur Engineer,
Domain yang termasuk “Pure Geophysics” atau “Theoritical Geophysics”, digeluti
pada bidang Ilmu Fisika, Ilmu Geofisika yang mempelajari bumi secara umum juga
disebut Global geophysics yang mengamati dan menganalisa bumi, interior, gempa,
dll, diketahui di bidang lain “Solid Eart Geophysics”. Aplikasi geofiisika
unutk eksplorasi disebut Eksploration Geophysics, atau Geofisika eksplorasi
atau Geofisika terapan.
Bumi sebagai tembat tingal manusia
secara alami menyediankan sumberdaya alam yang berlimpaKekayaan sumberdaya alam
Indonesia sangat melimpa. kita sebagai generasi penerus bangsa untuk harus
berupaya untuk dapat memanfaatkan sumberdaya yang ada untuk kesejahtraan
bangsa.
Keterbatasan ilmu untuk mengolah
sumberdaya alam tersebut menjadi kendala untuk melangkah lebih lanjut. Sehingga
kita merasa perlu untuk mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu
informasi yang terdapat di dalam perut bumi. Salah satu cara atau metode untuk
memperoleh informasi tersebut dengan menggunakan metode survei geofisika.
Metode tersebut merupakan salah satu cabang ilmu fisika yang mempelajari bidang
bumi khususnya perut bumi berdasarkan konsep fisika.
Metoda
geofisika merupakan salah satu metoda yang umum digunakan dalam eksplorasi
endapan bahan galian. Metoda ini tergolong kepada metoda tidak langsung, dan
sering digunakan pada tahapan eksplorasi pendahuluan (reconnaissance),
mendahului kegiatan-kegiatan eksplorasi intensif lainnya.
Adapun tahapan-tahapan pekerjaan yang
umum digunakan dalam metoda geofisika adalah :
h. Survei
pendahuluan (penentuan lintasan)
i.
Pemancangan
(penandataan titik-titik ukur) dalam areal target
j.
Pengukuran lapangan
k. Pembuatan
peta-peta geofisika
l.
Penarikan garis-garis
isoanomali
m. Penggambaran profile
n. Interpretasi
anomali
Survei geofisika yang sering dilakukan
selama ini antara lain Metode gravitasi (gayaberat), magnetik, seismik,
geolistrik (resistivitas) dan elektromagnetik. Mari kita pelajari dimanakah
perbedaan dan keunggulan dari tiap masing-masing metode geofisika tersebut.
a.
Metode
Gravitasi (metode gayaberat)
Metode
gravitasi Dilakukan untuk menyelidiki keadaan bawah permukaan berdasarkan
perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah sekeliling (r=gram/cm3).
Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap perubahan vertikal,
oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi, batuan
dasar, struktur geologi, endapan sungai purba, lubang di dalam masa batuan,
shaff terpendam dan lain-lain.
Eksplorasi
biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau lintasan penampang. Perpisahan
anomali akibat rapat masa dari kedalaman berbeda dilakukan dengan menggunakan
filter matematis atau filter geofisika. Di pasaran sekarang didapat alat
gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi (mgal), dengan demikian anomali
kecil dapat dianalisa. Hanya saja metode
penguluran data harus dilakukan dengan sangat teliti untuk mendapatkan hasil
yang akurat.
Pengukuran ini dapat dilakukan dipermukaan bumi, di kapal maupun diudara.
Pengukuran ini dapat dilakukan dipermukaan bumi, di kapal maupun diudara.
Dalam metode ini yang dipelajari adalah
variasi medan gravitasi akibat variasi rapat massa batuan di bawah permukaan
sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki adalah perbedaan medan gravitasi
dari suatu titik observasi terhadap titik observasi lainnya. Metode gravitasi
umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil trap).
Disamping
itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan lainnya. Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan
dalam membedakan rapat massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya.
Dengan demikian struktur bawah permukaan dapat diketahui. Pengetahuan tentang struktur
bawah permukaan ini penting untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik
minyak maupun meneral lainnya.
b.
Metode
Magnetik
Metode magnetic Dilakukan berdasarkan
pengukuran anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras
suseptibilitas, atau permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah
sekelilingnya. Perbedaan permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbadaan
distribusi mineral ferromagnetic, paramagnetic, diamagnetic.
Metode ini sensitive terhadap perubahan
vertical, umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi, batuan dasar, urat
hydrothermal yang kaya akan mineral ferromagnetic, struktur geologi. Dan metode
ini juga sangat disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral
ferromagnetic akan kehilangan sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati
temperatur Curie oleh karena itu digunakan untuk mempelajari daerah yang
dicurigai mempunyai potansi Geothermal.
Metode eksplorasi disukai karena data
acquitsition dan data proceding dilakukan tidak serumit metoda gaya berat.
Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk memisahkan anomaly berdasarkan
panjang gelombang maupun kedalaman sumber anomaly magnetic yang ingin
diselidiki. Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet dengan sensitifitas
yang tinggi seperti potongan PROTON MAGNETOMETER dan lain-lain
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran
variasi intensitas medan magnetik di permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya
variasi distribusi benda termagnetisasi di bawah permukaan bumi. Variasi yang
terukur (anomali) berada dalam latar belakang medan yang relatif besar. Variasi
intensitas medan magnetik yang terukur kemudian ditafsirkan dalam bentuk
distribusi bahan magnetik di bawah permukaan, yang kemudian dijadikan dasar
bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin.
Metode
magnetik memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi, kedua
metode sama-sama berdasarkan kepada teori potensial, sehngga keduanya sering
disebut sebagai metoda potensial. Namun demikian, ditinjau dari segi besaran
fisika yang terlibat, keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar. Dalam
magnetik harus mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi.
sedangkan dalam gravitasi hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan
gravitasi. Data pengamatan magnetik lebih menunjukan sifat residual yang
kompleks. Dengan demikian,
metode
magnetik memiliki variasi terhadap waktu jauh lebih besar. Pengukuran
intensitas medan magnetik bisa dilakukan melalui darat, laut dan udara. Metode
magnetik sering digunakan dalam eksplorasi pendahuluan minyak bumi, panas bumi,
dan batuan mineral serta serta bisa diterapkan pada pencarian prospeksi
benda-benda arkeologi.
c.
Metode
Seismik
Merupakan salah satu metoda geofisika yang
digunakan untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah
permukaan bumi dengan bantuan gelombang seismik. Eksplorasi seismik atau
eksplorasi dengan menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh
perusahaan-perusahaan minyak untuk melakukan pemetaan struktur di bawah
permukaan bumi untuk bisa melihat kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak
berdasarkan interpretasi dari penampang seismiknya.Dalam metoda seismik
pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber seismik (ledakan, vibroseis
dll). Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan gelombang di dalam
medium (tanah/batuan) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas ke segala arah dan
mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya perbedaan kecepatan.
Kemudian, pada suatu jarak tertentu, gerakan partikel tersebut di rekam sebagai
fungsi waktu. Berdasar data rekaman inilah dapat ‘diperkirakan’ bentuk
lapisan/struktur di dalam tanah (batuan)
Metode seismik didasarkan pada gelombang
yang menjalar baik refleksi maupun refraksi.
d.
Metode
Geolistrik
Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika
yang mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara
mendeteksinya di permukaan bumi. Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial,
arus dan medan elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat
injeksi arus ke dalam bumi. Ada beberapa macam metoda geolistrik, antara lain :
metode potensial diri, arus telluric, magnetoteluric, elektromagnetik, IP
(Induced Polarization), resistivitas (tahanan jenis) dan lain-lain.
Dalam
bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis. Pada metode
geolistrik tahanan jenis ini, arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui
dua elektroda arus. Kemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua
elektroda potensial. Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap
jarak elektroda yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan
jenis masing-masing lapisan di bawah titik ukur (sounding point).
Metoda ini lebih efektif jika digunakan untuk
eksplorasi yang sifatnya dangkal, jarang memberikan informasi lapisan di
kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet. Oleh karena itu metode ini
jarang digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam
bidang engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar, pencarian
reservoar air, juga digunakan dalam eksplorasi geothermal.
Berdasarkan letak (konfigurasi)
elektroda-elektroda arus, dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan
jenis, antara lain :
1. Konfigurasi
Schlumberger
2. Konfigurasi
Wenner
3. Konfigurasi
Dipole-dipole
4. Konfigurasi
Pole-dipole
5. Konfigurasi
pole-pole
e.
Metode
Elektromagnetik VLF (Very Low Frequency)
Salah satu metode yang banyak digunakan
dalam prospeksi geofisika adalah metode elektromagnetik. Metode elektromagnetik
biasanya digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif. Perubahan
komponen-komponen medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk
menentukan struktur bawah permukaan. Medan elektromagnetik yang digunakan dapat
diperoleh dengan sengaja membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah
observasi, pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif. Contoh
metode ini adalah Turam elektromagnetik. Metode ini kurang praktis dan daerah
observasi dibatasi oleh besarnya sumber yang dibuat. Teknik pengukuran lain
adalah teknik pengukuran pasif, teknik ini memanfaatkan medan elektromagnetik
yang berasal dari sumber yang tidak secara sengaja dibangkitkan di sekitar
daerah pengamatan. Gelombang elektromagnetik seperti ini berasal dari alam dan
dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang digunakan untuk kepentingan
navigasi kapal selam. Teknik ini lebih praktis dan mempunyai jangkauan daerah
pengamatan yang luas.
BAB II
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
Metoda geofisika merupakan salah satu
metoda yang umum digunakan dalam eksplorasi endapan bahan galian. Metoda ini
tergolong kepada metoda tidak langsung, dan sering digunakan pada tahapan
eksplorasi pendahuluan (reconnaissance), mendahului kegiatan-kegiatan
eksplorasi intensif lainnya.
Survei geofisika yang sering dilakukan
selama ini antara lain Metode gravitasi (gayaberat), magnetik, seismik,
geolistrik (resistivitas) dan elektromagnetik. Mari kita pelajari dimanakah
perbedaan dan keunggulan dari tiap masing-masing metode geofisika tersebut.
a.
Metode
Gravitasi (metode gayaberat)
Metode
gravitasi Dilakukan untuk menyelidiki keadaan bawah permukaan berdasarkan
perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah sekeliling (r=gram/cm3).
b.
Metode
Magnetik
Metode magnetic Dilakukan berdasarkan
pengukuran anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras
suseptibilitas, atau permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah
sekelilingnya.
c.
Metode
Seismik
Merupakan salah satu metoda geofisika yang
digunakan untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah
permukaan bumi dengan bantuan gelombang seismik.
d.
Metode
Geolistrik
Geolistrik merupakan salah satu metode
geofisika yang mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana
cara mendeteksinya di permukaan bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar